"SMA Zainal Abidin Wujudkan Batik Tulis Seragam Sekolah Karya Siswa Sendiri”
Probolinggo, 4 November 2025, Dalam rangka menumbuhkan
kreativitas, kemandirian, serta kecintaan terhadap budaya lokal, SMA Zainal
Abidin Brani Kulon, Maron, Probolinggomenyelenggarakan kegiatan kelas membatik
selama lima hari. Kegiatan ini menghadirkan pembimbing dari Selowati Batik yang
berasal dari Desa Selogudik Kulon Pajarakan Probolinggo, yang dipimpin langsung
oleh Owner/pimpinan Selowati Batik yaitu ibu Muhaeroh.
Selama lima hari berturut-turut, para siswa mendapatkan pembelajaran
intensif tentang proses pembuatan batik tulis, mulai dari pengenalan alat dan
bahan, perancangan motif, teknik mencanting, pewarnaan, hingga tahap akhir
pelorodan. Dengan bimbingan telaten dari ibu Muhaeroh beserta TIM, siswa-siswi
SMA Zainal Abidin terlihat antusias menuangkan ide dan kreativitas mereka ke
dalam kain mori yang nantinya akan dijadikan baju seragam sekolah khas SMA
Zainal Abidin.
Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan seni, tetapi
juga menanamkan nilai-nilai ketekunan, kesabaran, dan cinta terhadap budaya
bangsa. Setiap motif yang diciptakan siswa memiliki makna tersendiri,
menggambarkan semangat pelajar yang religius, berkarakter, dan berwawasan
budaya.
Kepala SMA Zainal Abidin Bpk. Musthofa, S.PdI dalam sambutannya menyampaikan
apresiasi tinggi atas semangat siswa dan kerja sama dengan Selowati Batik
Selogodik Kulon Pajarakan Probolinggo.
“Kami sangat bangga karena siswa-siswi kami bisa
menghasilkan karya batik tulis yang nantinya akan dipakai sebagai seragam
sekolah. Ini menjadi bentuk nyata pembelajaran berbasis budaya yang bermakna,”
ungkapnya.
Sementara itu ibu Muhaeroh selaku pembimbing dari Selowati
Batik Selogodik, merasa senang dapat berbagi ilmu kepada generasi muda.
“Anak-anak SMA Zainal Abidin sangat kreatif dan
cepat belajar. Dalam waktu singkat mereka sudah bisa memahami teknik dasar
batik tulis dengan hasil yang luar biasa. Semoga pengalaman ini menumbuhkan
rasa cinta terhadap batik dan budaya daerah dan bisa dijadikan program unggulan
di SMA Zainal Abidin,” ujarnya.
Selain itu, Pengasuh Pondok
Pesantren Zainal Abidin Brani Kulon, NUN ZEN, memberikan apresiasi
yang tinggi terhadap kegiatan kelas membatik yang dilaksanakan oleh SMA Zainal
Abidin. Beliau menyampaikan rasa bangga atas kreativitas dan semangat para
siswa yang berhasil mewujudkan seragam sekolah dengan motif batik tulis hasil
karya mereka sendiri.
“Ini merupakan langkah nyata dalam menanamkan nilai kemandirian, kecintaan
terhadap budaya bangsa, serta membentuk karakter siswa yang kreatif dan berjiwa
seni. Membatik bukan sekadar keterampilan tangan, tetapi juga sarana pendidikan
karakter, melatih kesabaran, ketelitian, dan tanggung jawab,” ujar beliau.
Beliau juga
menambahkan bahwa “Kami berharap
kegiatan seperti ini terus dikembangkan, sehingga siswa tidak hanya berprestasi
secara akademik, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pelestarian budaya
lokal. Batik karya siswa ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah dan
pesantren,” imbuhnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini SMA Zainal
Abidin Brani Kulon Maron, Probolinggo semakin mantap menjadi sekolah yang tidak
hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkomitmen kuat melestarikan seni dan
budaya lokal.

Mantab, semoga bisa menjadi lifeskill bagi para santri di SMA Zainal Abidin...lanjutkan🙏👍😊
BalasHapus